ANALYSIS OF LEGAL CONSIDERATIONS OF COURT INSTITUTIONS IN DECIDING CASES RELATED TO GRANT SULTAN LAND IN INDONESIA
Main Article Content
Abstract
The purpose of the study is to analyze legal considerations of court institutions in deciding cases related to land grants by the sultan in Indonesia. The type of research conducted in this study is a normative juridical research which includes a historical approach (historical approach) and a statutory approach. The data sources of this research are primary data or library data or literature obtained or sourced from legal materials. Data collection techniques include interview studies, library research, and field research in various institutions, agencies and private sectors. The data collection tool used is an interview guide involving informants. The results of this study found that The judge's consideration, in the court's decision, is that the judge does not understand the Grant Sultan Criteria to make the Decision, it is suggested that the judge can be guided by the Grant Sultan Criteria which can be the guideline for the Court's Decision. The establishment of a Land Court is possible, to measure the effectiveness of the performance of the judiciary, especially regarding customary land.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
References
Ali, A. (1996). Menuak Tabir hukum (Suatu Kajian Folisofis dan Sosiologis). Jakarta: Toko Gunung Agung
Ali, A. dan Heryani, W. (2012). Menjelajahi kajian Empiris Terhadap hukum. Jakarta: Kharisma Putra Utama
Badan Pertanahan Nasional. (2007). Reforma Agraria: Mandat Politik, Konstitusi, dan Hukum Dalam Rangka Mewujudkan “Tanah untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat”, Jakarta: BPN
Cst Kansil, Christine S.t. kansil, Engeline R, Palendang dan Godleb N Mamahit. (2009). Kamus Istilah Hukum. Jakarta: Jala Permata Aksara
Damian, E. (2019). Hukum Hak Cipta. Bandung: Alumni
Emirozon, J. (2001). Alternatif Penyelesaian Sengketa diluar Pengadilan Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi Arbitrase. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Felix MT. Sitorus. (2002). Lingkup Agraria dalam Menuju Keadilan Agraria : 70 Tahun
Gani, A.M. (2019). Jejak Planters di Tanah Deli, Dinamika Perkebunan Sumatera Timur 1863-1996. Bogor: IPB Press.
Gunawan Wiradi (2001). Masalah Pembaruan Agraria: Dampak Land Reform terhadap Perekonomian Negara, Makalah yang disampaikan dalam rangkaian diskusi peringatan “Satu Abad Bung Karno” di Bogor, tanggal 4 Mei 2001
Harahap, Y. (2005). Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika
Harahap. Y. (2005). Hukum Acara Perdata, Jakarta: Sinar Grafika, 2005
Hartono, S. (1982). Apakah Rule of Law itu?. Bandung: Alumni
Ikhsan, E. (2015). Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Kalo, S. (2016). Redefinisi Hak Menguasai Negara dan hak Ulayat sebagai Solusi Permasalahan Tanah di Sumatera Utara, Kumpulan Tulisan Sengketa Pertanahan dan Alternatif pemecahan (Studi Kasus di Sumatera Utara, Cahaya Ilmu, Medan.
Kelsen, H. (2015). Pengantar Teori Hukum. Bandung: Nusa Media Bandung
Koeswahyono & Soimin, 2007.Hukum Agraria dalam Prespektif Sejarah. Bandung: Refika Aditama
Kurniaji, D.F (2016). Pendaftaran Hak Atas Tanah Berdasarkan Putusan Pengadilan. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 10 (3)
Kusnardi, M. dan Ibrahim, H. (1988). Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: PSHTN FH UI dan Sinar Bakti
Lubis, Y.M & Lubis, RA. (2010). Hukum Pendaftaran Tanah, Mandar Maju
Max, S.B. (2015). Fungi Sosial hak Milik Daam Konteks Negara Hukum Pancasila. Jakarta: Universitas katolik Atmajaya
Meuwissen. (1994). Pengembangan Hukum, dalam Majalah Hukum Pro Justia Tahun XII Nomor 1 Januari 1994, Bandung. FH UNPAR
Murad, R. (1991). Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah. Bandung: Alumni
Pasal 1 ayat (3) UUD RI 1945.
Pasal 19 ayat (1) UUPA No 5 Tahun 1960 dinyatakan bahwa untuk kepastian hukum dilaksanakan pendaftaran atas tanah diseluruh wilayah Indonesia. Kemudian dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997
Putusan MARI No. 791 k/Sip/1972 tanggal 26 Februari 1973 Tentang gugatan Penggugat Prematur mengikutsertakan turut Tergugat sebagai pihak
Rahrdjo, S (1991). Ilmu Hukum. Jakarta: Citra Aditya Bakti
Ridwan, F.A. (1982). Hukum tanah Adat. Jakarta: Dewarucci Press
Sarah DL, R. (2013). Penegakan hukum agraria dan penyelesaian sengketa pertanahan dalam proses peradilan. Jurnal Hukum Unsrat, 1(6), 100-113,
Shidarta. (2006). Oralitas Profesi Hukum. Suatu tawaran Kerangka berfikir, Revika Aditama
Sinar, L. (2005). Adat Budaya Melayu Jati Diri dan kepribadian. Medan: Forkala
Suratman, da Philips. (2014). Metode Penelitian Hukum. Bandung, Alfabeta
Syahrini, R. (1999). Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya bakti
Tarigan, A. (2018). Hidup bersama Seperti Apa yang Kita Inginkan?, Tumpuan Keadilan Rawls. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Wawancara dengan OK.Saidin Tanggal 16 September 2019 di Fakultas Hukum USU
Wawancara Mindo Desima Sianturi, Kepala Seksi masalah Pertanahan dan Pengadilan Pertanahan, 13 Oktober 2020, di kantor BPN Kota Medan
Yohanes. (2001). Prinsip Hukum Kontrak Dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Pemerintah, Disertasi Surabaya:PPS UNAIR, hlm.22
Yulius, M. (2004). Penyelesaian masalah tanah eks Kesultanan Kesepuhan Cirebon yang menjadi objek landreform (Doctoral dissertation, FH-UI).